Full-Stack TypeScript

Pengembang Full-Stack TypeScript adalah istilah bagi seorang pengembang profesional dalam mengembangkan suatu perangkat lunak yang sebagian besar berupa situs web dan aplikasi mobile.

TypeScript sendiri adalah suatu bahasa pemrograman yang berasal dari JavaScript, atau bahasa lanjutan dari JavaScript. Singkatnya, TypeScript adalah JavaScript dengan sintaks untuk tipe.

TypeScript membuat pengkodingan JavaScript menjadi lebih ketat, dengan adanya penentuan tipe data. Memperluas sintaks JavaScript seperti dengan adanya Interface. Bahasa pemrograman ini lebih cocok untuk development, terutama ketika kita bekerja dengan banyak orang, karena dengan adanya peraturan yang ketat dari bahasa pemrograman ini sendiri, membuat pengerjaan itu menjadi lebih terstruktur.

TypeScript adalah bahasa pemrograman yang bersifat di-compile, dan menghasilkan JavaScript untuk production. Sama halnya dengan JavaScript, bahasa pemrograman ini dapat digunakan untuk mengembangkan apapun mulai dari web, aplikasi mobile bagi Android dan iOS, dan Back-End. Jadi, cukup dengan satu bahasa pemrograman saja, kita dapat mengembangkan apapun, alias menjadi Full-Stack Developer.

Jika menguasai TypeScript, otomatis menguasai JavaScript, tetapi tidak sebaliknya. Saya masih sering menemukan pengembang dari berbagai perusahaan atau startups yang dimana hanya menguasai JavaScript, tetapi tidak TypeScript. Bahkan beberapa masih ada yang kurang dari hal dasar atau fundamental JavaScript itu sendiri yang dimana itu penting.

Oleh sebab itu saya membuka kelas singkat alias coding bootcamp bagi Anda yang ingin menjadi Full-Stack JavaScript / TypeScript Developer dan langsung siap kerja setelah lulus dalam kurun waktu 4 bulan. Berikut ini materi yang ditawarkan:

  1. Git. Menguasai Git di awal pembelajaran adalah hal yang penting, sebab tugas akan dikumpulkan dalam bentuk Git repository. Di sini kita belajar tidak hanya mengenai Git UI, melainkan juga lebih ke command line.
  2. HTML dan CSS. Kita bertujuan menguasai hal ini di awal supaya kita dapat membuat aplikasi web yang baik dan benar. Lebih tepatnya tentang penggunaan sintaks yang tepat, semantik, dan pengkodingan yang clean atau efisien.
  3. JavaScript dan TypeScript. Setelah mempelajari dasar JavaScript, kita langsung belajar tentang TypeScript. Sebab ke depan banyak hal yang akan kita buat menggunakan TypeScript.
  4. Fundamental Programming. Setelah mempelajari sintaks, kita belajar tentang pemrograman dasar, seperti algoritma dan struktur data.
  5. Sass dan Tailwind CSS. Sass mirip seperti TypeScript sifatnya, cuma bedanya ini adalah untuk CSS. Kita juga akan mempelajari tentang Tailwind CSS, suatu CSS framework yang dapat mempermudah dan mempercepat pengembangan aplikasi web.
  6. Slicing. Slicing alias mengubah rancangan web ke dalam bentuk HTML/CSS, adalah suatu hal yang wajib dikuasai bagi seorang pengembang Front-End. Di sini kita akan belajar membaca rancangan dan mengembangkannya menggunakan Figma.
  7. jQuery. Mungkin alat ini sudah mati karena sekarang ini adalah era client-side rendering. Tetapi untuk server-side rendering, jQuery masih digunakan, dan pasarnya masih luas dan hidup. Jarang ada coding bootcamp yang memberi materi tentang jQuery, tetapi kita berikan di sini.
  8. SQL dan NoSQL. Menguasai SQL sintaks adalah hal yang wajib bagi pengembang Back-End. Tidak hanya itu, penggunaan NoSQL juga populer, wajib kita pelajari. Perangkat basis data yang akan dipelajari adalah MySQL dan MongoDB. Tidak hanya itu, kita juga nanti akan berkenalan dengan beberapa perangkat basis data lainnya.
  9. NodeJS dan Express. NodeJS membuat JavaScript / TypeScript menjadi dapat mengembangkan Back-End, dan Express adalah framework yang populer untuk itu.
  10. React. React adalah JavaScript library yang populer untuk mengembangkan Front-End. Di sini kita akan belajar mengembangkan aplikasi web dengan React menggunakan TypeScript.
  11. Unit Testing. Penting halnya membuat suatu unit testing untuk mengotomasi pengujian aplikasi yang telah kita kembangkan.
  12. Linux. Suatu sistem operasi yang bersifat open source atau terbuka. Umumnya sistem operasi ini digunakan pada servers. Penting bagi kita umum mempelajari CLI commands-nya.
  13. Docker. Meng-docker-isasi suatu aplikasi yang telah dibuat agar dapat dijalankan langsung nantinya tanpa perlu melakukan konfigurasi ulang.
  14. Deployment. Tidak hanya mengembangkan aplikasi yang kita pelajari, melainkan juga men-deploy-nya agar dapat berjalan dan digunakan oleh publik. Di sini kita juga akan berkenalan sekilas dengan beberapa pelayanan cloud, salah satunya adalah AWS.

Jika tertarik, silakan daftarkan diri Anda di SALT Academy Full-Stack JavaScript program!

Artikel Terkait